Wednesday

Penemuan ayat suci Al-Quran dalam DNA | part 1





Penemuan ayat suci Al-Quran dalam DNA Manusia...

Dr. Ahmad Khan adalah salah seorang ilmuwan muslim yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Al Quran dan rancang struktur tubuh manusia. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Walaupun ia ilmuwan muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya.

Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari ilmuwan dan pecinta kitab suci. Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surah Fushshilat :

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS. Fushshilat [41] : 53)

Hal ini juga dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada. Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut:

“…Sanuriihim ayatinaafilafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq…”

Yang artinya; Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran. Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata “ayatinaa”yang memiliki makna “Ayat Allah”, dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia.

Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah.


 

Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tatafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau menggunakan akal pikiran?). 




Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Projek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Alquran.

Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun1999 pukul 2 pagi, Dr. Ahmad menemukan ayat yang pertama :

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (QS. Al-Alaq [96] : 1).

Ayat tersebut adalah awal dari surah pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad, Saw di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Al Quran. Dalam wawancara yang dikutip “Ummi” edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: “Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini.

Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rakan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.

Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.

Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan “Semoga penerbitan buku saya “Alquran dan Genetik”, semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga nonmuslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmudengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan.

Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsipilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah. Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.

Read more ...

Sunday

Ian Brown (The Stone Roses): "Kisah-kisah di dalam Al-Quran sangat mengagumkan"



stoneroses
Setelah vakum pada tahun 1996 lalu, dan sempat mengatakan bahawa mereka akan mengadakan reunion pada tahun 2011 lalu, The Stone Roses - Band yang popular dengan lagu-lagu hits nya seperti Elephant Stone, Made of Stone, She Bangs the Drums, dan I wanna be Adored - melalui website rasminya www.thestoneroses.org mengumumkan bahawa mereka akan tampil di Jakarta pada tarikh 23 Februari 2013 

Hal ini juga disahkan oleh Flux and Play - pihak promoter yang mengurus kedatangan Band ini ke Indonesia.

Selain itu ada sisi yang menarik dari Band ini, yakni sang vokalis Ian Brown yang pernah dipenjarakan pada tahun 1999 mengatakan bahawa selama di dalam penjara ia banyak mempelajari tentang Islam, hal ini bermula apabila adiknya memberikan kitab suci Al-Quran kepadanya, Brown mengatakan bahawa "kisah-kisah" yang terdapat di dalam Al-Quran sangat menggugah hati.

Meskipun begitu, sayang sekali Ian Brown tidak berpindah agama sebagai seorang Muslim.Seperti yang diberitahu dalam Stereoboard.com, Ian hanya mengaku menjadi muslim ketika di dalam penjara demi mendapatkan makanan yang lebih baik di antara penghuni penjara lain yang bukan muslim.

Semoga kekagumannya terhadap Al-Qur'an kelak boleh benar-benar membuka pintu hatinya dari hidayah Allah SWT. 

Disunting dari -Underground Tauhid
 
Read more ...

Monday

Saintis Islam Mencipta Kamera Pertama di Dunia | Cool

England - Surat khabar yang terkemuka di England, The Independent pada edisi 11 Mac 2006 sempat menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik bertajuk "Bagaimana para inventor Islam mengubah dunia." The Independent "20 penemuan penting para saintis Islam menyebut sekitar yang mampu mengubah peradaban umat manusia, salah satunya adalah penciptaan kamera obscura.

Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Melalui jepretan dan bidikan kamera, manusia boleh merakam dan mengabadikan pelbagai bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat dan Jepun. Sehingga, banyak umat Islam yang meyakini kamera berasal dari peradaban Barat.

Jauh sebelum masyarakat Barat menemuinya, prinsip-prinsip asas pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Islam kira-kira 1,000 tahun yang lampau. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis lagenda Islam bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berjaya mencari sebuah kamera obscura. Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling bersejarah.

Penemuan yang sangat inspiratif itu berjaya dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Kedua-duanya berjaya meneliti dan merakam fenomena kamera obscura. Penemuan itu bermula apabila kedua-duanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang membolehkan imej matahari semi nyata disasarkan melalui permukaan rata.

Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang dasar di sebalik prestasi kamera yang ketika ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah ditafsirkan sebagai "ruang gelap". Biasanya bentuknya berupa kertas karbon dengan lubang kecil untuk kemasukan cahaya. Teori yang diselesaikan Al-Haitham itu telah memberi inspirasi penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton.
"Kamera obscura pertama kali dibuat saintis Islam, Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M)," kenyataan Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya bertajuk The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz s perspective.

Dunia mengenal al-Haitham sebagai peneroka di bidang optik yang terkenal melalui kitabnya bertajuk Kitab al-Manazir (kitab optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam kitabnya itu, lagenda ahli fizik Islam itu lalu menyusun Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenali dengan sebutan kamera obscura, atau bilik gelap.

Bradley Steffens dalam karyanya bertajuk Ibn al-Haytham: First Scientist mendedahkan bahawa Kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura. "Dia merupakan saintis pertama yang berjaya memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura," kata Bradley.

Istilah kamera obscura yang ditemui al-Haitham pun diperkenalkan di Barat sekitar abad ke-16 M. Lima abad selepas penemuan kamera obscura, Cardano Geronimo (1501 -1576), yang dipengaruhi pemikiran al-Haitham mulai mengubah lubang tilik kanta dengan lensa (camera).

Setelah itu, penggunaan kanta pada kamera onscura juga dilakukan Giovanni Batista della Porta (1535-1615 M). Ada pula yang menyebutkan bahawa istilah kamera obscura yang ditemui al-Haitham pertama kali diperkenalkan di Barat oleh Joseph Kepler (1571 - 1630 M). Kepler meningkatkan fungsi kamera itu dengan menggunakan kanta negatif di belakang lensa positif, sehingga dapat meningkatkan projektor gambar (prinsip digunakan dalam dunia lensa gambar jarak jauh moden).

Selepas itu, Robert Boyle (1627-1691 M), mulai menyusun kamera yang berbentuk kecil, tanpa kabel, jenisnya kotak kamera obscura pada 1665 M. Setelah 900 tahun dari penemuan al-Haitham pelat-pelat gambar pertama kali digunakan secara kekal untuk menangkap gambar yang dihasilkan oleh kamera obscura. Gambar kekal pertama diambil oleh Joseph Nicéphore Niepce di Perancis pada 1827.

Tahun 1855, Roger Fenton menggunakan plat kaca negatif untuk mengambil gambar dari tentera England semasa Perang Crimean. Dia mengembangkan plat-plat dalam perjalanan bilik gelapnya - yang ditukar tempat gerabak. Tahun 1888, George Eastman mengembangkan prinsip kerja kamera obscura ciptaan al-Hitham dengan baik sekali. Eastman mencipta kamera kodak. Sejak itulah, kamera terus berubah mengikut perkembangan teknologi.
 

Sebuah versi kamera obscura digunakan dalam Perang Dunia Pertama untuk melihat pesawat terbang dan pengukuran prestasi. Pada Perang Dunia Kedua kamera obscura juga digunakan untuk memeriksa ketepatan navigasi peranti radio. Begitulah penciptaan kamera obscura yang dicapai al-Haitham mampu mengubah peradaban dunia.

Peradaban dunia moden tentu sangat berhutang budi kepada ahli fizik Islam yang lahir di Kota Basrah, Iraq. Al-Haitham selama hidupnya telah menulis lebih dari 200 karya ilmiah. Semua didedikasikannya untuk kemajuan peradaban manusia. Malangnya, umat Islam lebih terpesona pada pencapaian teknologi Barat, sehingga kurang menghargai dan mengapresiasi pencapaian ilmuan Islam di era kejayaan Islam.


halimislam.com  
Read more ...

Friday

10 benda yang anda mungkin buat dalam Hidup | LOL!

aku 8/10 ~ hehe :)  ..korang lak?LOL!
Read more ...

Thursday

Portfolio Caleb Charland yang cool


boleh guna semasa blackout !LOL!

Dalam gambar yang cool ,di atas ini.. oleh Caleb Charland, kita lihat satu LED berada di dalam baji dihiris oren.Caleb menjelaskan:


“Recently one Sunday I spent the day at the kitchen table playing with oranges, copper wires and galvanized nails. My hope was that I could make this on going project work with a single piece of fruit. I tried cutting it into slices and wedges but that ever present voice in my head reminded me the SIMPLER IS BETTER. It only seemed logical to use the orange’s natural wedges as the cells for the battery. The wedges are held up-right with an armature of small wooden skewers. The LED is nestled with in the bounds of the orange wedges. I’m still amazed this worked…though it did require 14 hours of exposure.” 


banyak konsep dan portfolio di website dia yang cool~ calebcharland.com









Information

Education:
2010 M.F.A Photography School of the Art Institute of Chicago, Chicago, IL
Trustees Fellowship
2009 Skowhegan School of Painting and Sculpture, Skowhegan, ME
2004 B.F.A. Photography with Departmental Honors Massachusetts College of Art
Boston, MA
Collections:
Smithsonian American Art Museum
The Progressive Collection
Portland Art Museum
Comcast
Various Private Collections
Philadelphia Museum of Art
Exhibitions
2012
FotoFocus Public Art Installation with Artworks Cincinnati, OH
Group Show There is Something Happening Here Brancolini Grimaldi Gallery, London UK
Group Show Into the Woods ClampArt, New York, NY
Group Show Second Nature: Abstract Photography Then and Now
deCordova Sculpture Park and Museum, Lincoln MA
Two Person Show Artifacts and Particles Addison Wooley Gallery, Portland, Maine
2011
Solo Show Demonstrations Rita Castellote Gallery, Madrid, Spain
Artist in Residence Imagine Science Film Festival, New York
Solo Show Fathom and Fray Michael Mazzeo Gallery New York
Group Show Experimental Station, CA2M, Madrid, Spain
Group Show Unhooked From Time Gallery Project Ann Arbor, MI
Solo Show Demonstrations Bullseye Gallery, Portland, OR
Next Art Fair, Swimmingpool Projects, Chicago, IL
Armory Show, VSA Arts, New York, NY
2010
Group Show Photographing Maine: Ten Years Later CMCA Rockport, ME
Group Show USA/MFA Bezalel Academy Tel Aviv, Israel
Group Show Snap The Rymer Gallery Nashville, TN
SAIC Graduate Thesis Exhibition Sullivan Gallery Chicago, IL
Next 2010: Art Fair Swimming Pool Project Space Chicago, IL
Group Show, Burning Desire Michael Mazzeo Gallery, New York, NY
Solo Show Demonstrations Blue Sky Gallery Portland, OR
Group Show, After Before Swimming Pool Project Space Chicago, IL
2009
Group Show, Capturing Motion Gallery Project, Ann Arbor, MI
Solo Show, Demonstrations Gallery Kayafas, Boston, MA
Group Show, Transmutations: Abstraction in Nature Michael Mazzeo Gallery
New York, NY
Group Show, Creative Sparks St. Vincent’s Gallery, Melbourne, Australia
Group Show, Art Fair! Michael Mazzeo Gallery New York, NY
Armory Show, VSA Arts, New York, NY
2008
Northeast Exposure Online, Photographic Resource Center at Boston University, Boston MA
Group Show How I Spent My Summer Vacation Michael Mazzeo Gallery, New York, NY
2007
Solo Show, Proof Silver Eye Center for Photography, Pittsburgh,PA
Solo Show, Demonstrations Susan Maasch Fine Art Portland, ME
Group Show, Abilities Arts Festival Joseph D. Carrier Gallery Toronto, Ontario
Group Show, Light Night 2007 Art and Cultural Festival Reykjanes, Iceland Group Show,Halpert Biennial 2007 Turchin Center for the Visual Arts
Appalachian State University, Boone, NC
Group Show, Rome Art Coterie 5th National Juried Exhibition Rome, GA
Group Show, Destination Anywhere Miami University Art Museum Oxford, OH
Group Show, Positive/Negative Twenty Two Slocumb Galleries
East Tennessee State University, TN
Group Show, 10th National Juried Exhibition Baker Arts Center Liberal, KA
Group Show, In a New Direction: An Exhibition of New Ideas
Wall Space Gallery Seattle, WA
2006 Group Show, Contained Art galerie-sei-un-do Zurich, Switzerland
Group Show, Destination Anywhere S. Dillon Ripley Center, Washington, DC
Group Show, TPS 15: The National Competition Texas Photographic Society
San Antonio, TX
Awards:
2012 Foam Paul Huf Award Nominee
PDN 30 2012 Nominee
Baum Award SF Camera Works 2010 Nominee
PDN 30 under 30 2009 Nominee
Trustees Fellowship MFA, The School of the Art Institute of Chicago, Chicago, IL
Aperture Foundation Portfolio Review, Honorable Mention 2008
Silver Eye Center for Photography 2007 Fellowship
Art Ability First Prize Still Life
Rome Art Coterie First Prize Photography
“10th National Juried exhibition” 2nd Place Award
Destination Anywhere Second Award
Northern National Art Competition Grand Prize
Photo National Juror’s Award of Excellence
Articles/Publications:
Conveyor Arts Mapping Issue The Photographer’s Studio Featuring Caleb Charland
Digital Photo Pro Feature June 2011
Microbiologist March 2011
Unpublished, Italy 2011
Etapes Magazine, France 2011
Wired Magazine Feature November, 2010
Discover Magazine “Genius” Special Issue
Harper’s Magazine October, 2010 “Rangoon Green” by Barry Hannah
Discover Magazine How To Travel Through Time
Discover Magazine Extreme Universe Special Edition Unanswered Questions in Physics
Wallpaper* September 2009
Progressive Corporation Annual Report 2008
Field of Vision Blog Spot, James Reid
Conscientious Review: Transmutations at Michael Mazzeo, Joerg Colberg
IHeartPhotograph
Magenta Publishing for the Arts: Flash Forward 2008 Selected Winner USA
Popular Photography “You Can Do It” May 2008
“Caleb Charland’s photographs at Silver Eye evoke the curiosity of scientific experimentation” Pittsburgh City Paper, Samantha Archetti
“Silver Eye experiments with weird science” Pittsburgh Tribune-Review, Kurt Shaw
The Photo Review 23rd International Photography Competition 2007
Photographer’s Forum Best of Photography Annual 2007
Words and Images Published by University of Southern Maine 2007
The Photo Review 22nd International Photography Competition 2006
Other:
Guest Lecturer Massachusetts College of Art 2012
Guest Lecturer Walter’s Art Museum Baltimore, MD
Guest Artist, University of Missouri, Columbia, MO March 2009
Guest Artist, Lake Forest College, Lake Forest, IL April 2009
Review Santa Fe, Santa Fe, NM June 2008
Guest Artist, Bowling Green State University Photography Program
Bowling Green, Ohio April 2007
Read more ...

Tuesday

[Video] Kisah Menyedihkan Kanak-kanak buta Penghafal Al-Quran

Mata adalah jendela dunia. Tanpanya, hidup terasa tidak sempurna. Sedih dan mengeluh itu pasti terjadi pada sebahagian manusia yang kehilangan penglihatannya. Tapi tidak dengan kanak-kanak kecil buta dari Mesir ini. Ia adalah salah satu hamba Allah yang ikhlas atas ketetapanNya.
Pengacara TV Arab Saudi Al-Wathan mewancara kanak-kanak istimewa ini. Seorang kanak-kanak lelaki buta penghafal Al-Quran dari Mesir yang berusia 11 tahun.

Dalam wawancara itu pengacara TV Al-Wathan bertanya perihal bagaimana ia belajar Al-Quran dalam keadaan buta.

Semangatnya untuk menghafal ayat-ayat Allah yang mulia membuat langkah kakinya ringan untuk pergi ke tempat gurunya.

"Saya yang datang ke tempat Syeikh," katanya.

"Berapa kali dalam seminggu?" Tanya wartawan TV.

"Tiga hari dalam seminggu," jawabnya.

Jawapan kanak-kanak ini kian membuatkan keajaiban ketika kanak-kanak ini memberitahu pengacara itu bahawa Syeikh yang mengajarnya Al-Quran hanya mengajarnya satu ayat satu hari.

"Pada mulanya hanya satu hari dalam seminggu. Lalu saya mendesak beliau dengan bersungguh agar ditambah harinya, sehingga menjadi dua hari dalam seminggu. Masa Syeikh saya sangat penuh dalam mengajar. Beliau hanya mengajarkan satu ayat saja setiap hari, "katanya.
"Satu ayat sahaja?" Respon pengacara terkejut, takjub dengan semangat kuat kanak-kanak ini.

Dalam tiga hari itu ia khususkan untuk belajar ayat-ayat suci Al-Quran, hingga ia tidak bermain dengan kawan-kawan jiran-jirannya.

Sang pengacara tersenyum dan menempuk paha anak itu tanda kagum, yang disambut senyum ceria oleh anak ini.

Yang lebih mengagumkan adalah kenyataan tentang matanya yang buta. Ia tidak berdoa kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatannya, rahmat Allah yang ia harapkan.

"Dalam solatku, aku tidak meminta kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatanku," katanya.

Mendengar jawapan anak ini sang pengecara semakin terkejut.

"Engkau tidak mahu Allah mengembalikan penglihatanmu? Kenapa? "Tanyanya hairan.

Dengan wajah meyakinkan, kanak-kanak itu memaparkan alasannya. Bukan ia tak yakin pada Allah, bukan. Namun ia menginginkan yang lebih indah dari penglihatan.
"Semoga menjadi keselamatan bagiku pada hari pembalasan (kiamat), sehingga Allah meringankan perhitungan (hisab) pada hari tersebut. Allah akan menanyakan nikmat penglihatan, apa yang telah engkau lakukan dengan penglihatanmu? Saya tidak malu dengan kecacatan yang saya alami. Saya hanya berdoa semoga Allah meringankan perhitungan-Nya untuk saya pada hari kiamat kelak, "katanya dengan tegas.

Mendengar kalimah mulia anak ini, semua terdiam. Pengacara TV nampak berkaca-kaca dan air matanya menitis. Para penonton di stesen TV dan kru TV tersebut juga tak tahan menitiskan air mata.

"Pada saat ini, saya teringat banyak kaum muslimin yang mampu melihat namun mempunyai banyak alasan dan malas untuk menghafal kitab Allah, Al-Quran. Ya Allah, bagaimana alasan mereka esok (di hadapan-Mu)? "Kata pengacara.
"Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan," kata penghafal Quran muda ini.

Subhanallah, indahnya dunia tak membuatnya lupa akan Tuhannya dan hari pembalasan.

Ia juga mengatakan bahawa ia terinspirasi dari kaedah Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah (rahimahullah). "Kaedah imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang berbunyi 'Allah tidak menutup atas hamba-Nya satu pintu dengan hikmah, kecuali Allah akan membukakan baginya dua pintu dengan rahmat-Nya,'" katanya.

Kehilangan penghlihatan sejak kecil, tidak membuat ia mengeluh kepada Sang Pencipta. Ia tak iri hati pada orang lain apatah lagi kufur nikmat. Ikhlas menerima takdirNya.

"Segala puji Allah, saya tidak iri hati kepada kawan-kawan walaupun sejak kecil saya sudah tidak boleh melihat. Ini semua adalah qadha 'dan qadar Allah, "katanya.

"Kita berdoa kepada Allah semoga menjadikan kita sebagai penghuni syurga Al-Firdaus yang tertinggi," kata kanak-kanak istimewa ini.


Matanya yang buta, tak membuat hatinya buta dalam mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Subhanallah.

Dalam sebuah hadith Qudsi Nabi s.a.w. bersabda:

إن الله قال: إذا ابتليت عبدي بحبيبتيه فصبر, عوضته منهما الجنة

Allah berfirman: "Jika Aku menguji hamba-Ku dengan menghilangkan penglihatan kedua matanya lalu ia bersabar, nescaya Aku akan menggantikan penglihatan kedua matanya dengan syurga." (HR. Bukhari no. 5653, Tirmidzi no. 2932, Ahmad no. 7597, Ad-Darimi no. 2795 dan Ibnu Hibban no. 293
Read more ...

Sunday

KECERDASAN EKSISTENSIALIS



KECERDASAN EKSISTENSIALIS
Menurut Suppiah et al (2009), kecerdasan eksitensialisis ini merupakan aliran falsafah yang fahamannya berpusat kepada kejadian dan kewujudan manusia, erti kehidupan, kematian dan juga realiti yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupannya. Kebayakkan individu yang memiliki kecerdasan ini sering menimbulkan persolan yang berkaitan dengan nilai-nilai hasil pemerhatiannya terhadap persekitaranya. Persoalan yang ditimbulkan oleh mereka kadang kala tidak dapat ditimbulkan oleh individu biasa dan sukar untuk diterima. Individu seperti ini juga gemar dengan pembelajaran yang bermakna, membuat sintesis idea, perkaitan dengan kurikulum, sastera dan budaya. Individu yang memiliki kecerdasan ini memerlukan pengajaran melalui kaedah pengajaran terhadap kajian alam dan mengaitkan bahan dengan tema. Antara tokoh yang dikaitkan dengan kecerdasan ini adalah seperti Plato , Socrates dan Einstein.
Read more ...

KECERDASAN NATURALIS

KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis melibatkan alam dan kepintaran yang berkaitan tentang keseluruhan alam. Individu yang mempunyai kecerdasan ini adalah seorang yang sangat prihatin terhadap alam, mempunyai sikap penyayang yang sangat tinggi. Selain itu, mereka juga mempunyai sikap ingin tahu yang tinggi dan rasa empati terhadap semua benda hidup. Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini mampu membina sesuatu sistem baru, menjana idea yang berkait dan pandangan yang jauh ke hadapan. Mereka juga mempunyai kebolehan dalam mengaitkan sesuatu perkara mengikut urutan, membina klasifikasi atau kelas, menjelaskan dan menggabungkan konsep yang diketahui. Individu yang memiliki kecerdasan ini sangat selesa apabila berada bersama alam yang terbuka seperti pantai, hutan dan sebagainya atau mereka juga dikenali sebagai pencinta alam. Mereka mudah terasa, sensitif atau peka apabila sesuatu isu yang berkaitan dengan alam sekitar wujud.

Keberkesanan pembelajaran individu yang mempunyai kecerdasan ini dapat diwujudkan melalui aktiviti pembelajaran di luar bilik darjah seperti membuat lawatan dan sebagainya. Melalui penyiasatan praktikal seperti mengalami sendiri hasil pengetahuan tentang semuladi melalui pelbagai jenis eksperimen. Antara aktiviti yang boleh merangsang kecerdasan ini dalam kalangan para pelajar ialah seperti berkebun, memelihara binatang, memelihara tanaman dan aktivi mendaki gunung. Antara kerjaya yang memerlukan kecerdasan jenis ini adalah seperti ahli geologi, ahli biologi, pendaki gunung, petani, ahli botani dan kerjaya lain yang melibatkan sains. Secara amnya, seseorang yang mempunyai kecerdasan naturalis ini hampir sama seperti pemikir dan ahli-ahli falsafah yang telah Berjaya. Antara tokoh pemikir yang mempunyai kecerdasan ini adalah Imam Al-Ghazali. Beliau merupakan seorang ilmuan Islam yang memiliki kecerdasan naturalis, interpersonal, verbal-linguistik dan merupakan seorang tokoh yang amat berjaya dalam kehidupan beliau.
Read more ...

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...